Gejala
Gejala daun yang terinfeksi berwarna khlorotik, biasanya memanjang sejajar tulang daun, dengan batas yang jelas, dan bagian daun yang masih sehat berwarna hijau normal. Warna putih seperti tepung pada permukaan bawah maupun atas bagian daun yang berwarna khlorotik, tampak dengan jelas pada pagi hari. Daun yang khlorotik sistemik menjadi sempit dan kaku. Tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya dan pembentukan tongkol terganggu sampai tidak bertongkol sama sekali.
Tanaman yang terinfeksi sistemik sejak muda di bawah umur 1 bulan baisanya mati. Daun-daun menggulung dan terpuntir, bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan dan daun sobek-sobek.
Penyebab
Dilaporkan bahwa penyakit bulai pada jagung dapat disebabkan oleh 10 spesies dari tiga generasi yaitu : Peronosclerospora maydis, P. philippinensis, P. sorghi, P. sacchari, P. spontanea, P. miscanthi, P. heteropogoni, Sclerophtora macrospore, S. rayssiae var. zeae, Sclerospora graminicola.
Siklus Hidup
Jamur dapat bertahan hidup sebagai miselium dalam biji, namun tidak begitu penting sebagai sumber inokulum. Infeksi dari konidia yang tumbuh dipermukaan daun akan masuk jaringan tanaman melalui stomata tanaman muda dan lesio lokal berkembang ke titik tumbuh yang menyebabkan infeksi sistemik. Konidifor dan konidia terbentuk keluar dari stomata daun pada malam hari yang lembab. Apabila bijinya yang terinfeksi, maka daun kotiledon tetap sehat.
Pengendalian
Teknologi pengendalian penyakit bulai pada jagung yang umum diterapkan adalah :
- Penggunaan varietas tahan
- Pemusnahan tanaman terinfeksi
- Pencegahan dengan fungisida sistemik berbahan aktif metil metalaksil
- Pengaturan waktu tanam serempak
- Pergiliran tanaman
Sumber Pengelolaan Penyakit Prapanen Jagung (W. Wakman dan Burhanudin)
0 Response for the "AWAS!!! BULAI MENGANCAM!"
Post a Comment