PUAP JOMBANG

PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN KABUPATEN JOMBANG

  • Selamat datang di website PUAP kabupaten Jombang


Tikus merupakan hama utama yang dihadapi petani di Kabupaten Jombang. Hal ini dikarenakan tikus mampu menyerang semua tanaman di semua fase pertumbuhannya. Untuk mengendalikan hama tikus Dinas Pertanian telah melakukan berbagai upaya pengendalian salah satunya dengan melestarikan burung hantu (Tyto alba). 

Sebagai salah satu satwa yang dilindungi, burung hantu (Burhan) memiliki ciri khas dari suaranya yang nyaring. Sraak…sraak. Berwarna coklat muda kekuningan, bagian dada, perut dan bawah sayap berwarna putih dengan bintik-bintik hitam. Ciri khas yang lain pada bagian mukanya ditutupi bulu putih membentuk lingkaran seperti sedang memakai bedak. Sebagai alat membunuh mangsa Burhan memiliki paruh runcing dengan kuku-kuku yang tajam. Burung hantu dikenal sebagai salah satu predator (pemangsa) tukus yang handal. Dalam sehari dia mampu memangsa tikus 2-5 ekor. Selain memangsa tikus burung hantu juga mampu membunuh tikus jauh lebih banyak dari yang dimakan. Sepasang Burhan mampu mengawasi 5 sampai dengan 10 ha lahan. Melalui pendengarannya yang tajam seekor Burhan mampu mendengar suara kawannya dari jarak 2 km. 


Upaya melestarikan burung hantu yang dimulai pada pertengahan 2009 telah membuahkan hasil. Dari 100 pagupon Burhan didanai dari APBD Kabupaten Jombang dan 80 buah pagupon yang dibuat secara swadaya oleh kelompoktani kini 50 % sudah ditempati oleh Buhan. Sebagaimana dikatakan oleh M . Yasin PPL Kecamatan Bareng, setiap menjelang maghrib di Dusun Jlopo selalu diramaikan oleh suara yang dikeluarkan oleh Burhan. Hal ini dikarenakan pagupon-pagupon yang disediakan untuk tempat singgah mulai banyak yang ditempati oleh Burhan. ” Kalau dulu orang berfikir setiap mendengar suara burung hantu berarti ada orang meninggal, saat ini orang Jlopo sudah mulai akrb dengan ramai suara Burhan” terang Yasin. 

Perkataan Yasin dibenarkan oleh Abdurrahman salah seorang petani dari Jlopo, menurutnya populasi Burung hantu di desanya saat ini semakin banyak, hal ini dikarenakan Burhan yang semula dikira hanya singgah saja di pagupon ternyata malah berkembang dan beranak pinak. Pada pagupon yang ada di sawahnya saja, sudah menetaskan anaknya sampai 3 kali setiap kali masa bertelur bisa sampai 7 butir. 

Pengakuan serupa disampaikan oleh rekan Abdurahman, Muhajir. Muhajir menyampaikan dia pernah merawat anak Burhan yang jatuh ke tanah karena Pagupon tempatnya tinggal roboh terkena angin. Karena kesulitan mengembalikan ke pagupon akhirnya Muhajir harus merawat anak Burhan itu. ”damel mangane kulo padosaken tikus alit, sak ndekan telas tikus 5”mengungkapkan pengalamannya merawat anak Burhan. 

Perkembangan Burhan juga bisa dilihat di Dusun Balongsari, Kecamatan Megaluh. Merasa kuwalahan menghadapi hama tikus, kelompoktani setempat bergotong royong membuat 2 pagupon Burhan yang mereka buat secara swadaya. Semula pagupon itu nampak sepi-sepi saja. Namun setelah beberapa bulan mulai nampak burung hantu yang terbang di sekitar pagupon. Kini Burhan terlihat sudah mulai bertelur di pagupon yang di dirikan oleh Poktan Balongsari.
Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Plandaan tepatnya di Desa Gebang Bunder. Berdasarkan pemantauan Umi Sa’diyah PPL setempat bersama Solikin ketua Gapoktan Gebangbunder, di sekitar pagupon sering terlihat berserakan bangkai-bangkai tikus. ”ini pasti sisa yang dimakan oleh Burung Hantu” ujar Solikin sambil menunjukkan bangkai tikus yang terpotong lehernya. Selain melakukan evaluasi kegiatan di lapang, pembinaan secara langsung kepada petugas, sambang Kecamatan juga sekaligus untuk mengetahui potensi kelompoktani. Salah satu potensi yang bisa dipotret adalah berkembangnya tabungan kelompoktani dalam bentuk lumbung padi di Desa Sumber Rejo Kecamatan Jombang. 

Solikin juga berharap ada bantuan pagupon lagi, mengingat manfaatnya jelas sudah bisa dirasakan oleh petani. Padi yang sebelumnya selalu diganggu tikus, sekarang lebih aman. Menaggapi permintaan petani tentang pengadaan pagupon Burhan, Kepala Bidang Produksi, Ir Moch Rony, MMA mengatakan, akan menindaklanjuti harapan petani terkait pengadaan pagupon Burhan, ”melihat hasil yang cukup menggembirakan kami akan mencoba memfasilitasi keinginan petani untuk menambah pagupon Burhan, saya juga berharap secara swadaya kelompoktani bisa membuatnya sendiri. Disamping itu kelompoktani juga bisa memanfaatkan regu anjing pelacak. Untuk mengendalian hama tikus memerlukan berbagai upaya secara terpadu.” Tutur Rony. (AJM)

sumber: jombangkab.go.id

DOKUMENTASI
Burung Hantu Dalam Pagupon
Pagupon Burung Hantu

0 Response for the "Melawan tikus dengan Burhan"

Post a Comment

    Komentar Pengunjung


    ShoutMix chat widget

    Followers

    Apakah anda tahu tentang PUAP di kabupaten anda?